11 Maret 2012

TUGAS Pengantar Ekonomi Pembangunan - Kemiskinan

Kemiskinan sebagai suatu penyakit sosial ekonomi tidak hanya dialami oleh negara-negara yang sedang berkembang, tetapi juga negara-negara maju, seperti Inggris dan Amerika Serikat. Negara Inggris mengalami kemiskinan di penghujung tahun 1700-an pada era kebangkitan revolusi industri yang muncul di Eropa. Pada masa itu kaum miskin di Inggris berasal dari tenaga-tenaga kerja pabrik yang sebelumnya sebagai petani yang mendapatkan upah rendah, sehingga kemampuan daya belinya juga rendah. Mereka umumnya tinggal di permukiman kumuh yang rawan terhadap penyakit sosial lainnya, seperti prostitusi, kriminalitas, pengangguran. Berikut sedikit penjelasan mengenai kemiskinan yang sudah menjadi dilema mengglobal yang sangat sulit dicari cara pemecahan terbaiknya.
Definisi
Dalam kamus ilmiah populer, kata “Miskin” mengandung arti tidak berharta (harta yang ada tidak mencukupi kebutuhan). Adapun kata “fakir” diartikan sebagai orang yang sangat miskin. Secara Etimologi makna yang terkandung yaitu bahwa kemiskinan sarat dengan masalah konsumsi. Hal ini bermula sejak masa neo-klasik di mana kemiskinan hanya dilihat dari interaksi negatif (ketidakseimbangan) antara pekerja dan upah yang diperoleh. Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka perkembangan arti definitif dari pada kemiskinan adalah sebuah keniscayaan. Berawal dari sekedar ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar dan memperbaiki keadaan hingga pengertian yang lebih luas yang memasukkan komponen-komponen sosial dan moral. Arti definitif ini lebih dikenal dengan kemiskinan struktural. Deskripsi lain, arti definitif kemiskinan yang mulai bergeser misal pada awal tahun 1990-an definisi kemiskinan tidak hanya berdasarkan tingkat pendapatan, tapi juga mencakup ketidakmampuan di bidang kesehatan, pendidikan dan perumahan. Di penghujung abad 20-an telah muncul arti definitif terbaru, yaitu bahwa kemiskinan juga mencakup kerentanan, ketidakberdayaan dan ketidakmampuan untuk menyampaikan aspirasi.
Amerika Serikat sebagai negara maju juga dihadapi masalah kemiskinan, terutama pada masa depresi dan resesi ekonomi tahun 1930-an. Pada tahun 1960-an Amerika Serikat tercatat sebagai negara adi daya dan terkaya di dunia. Sebagian besar penduduknya hidup dalam kecukupan. Bahkan Amerika Serikat telah banyak memberi bantuan kepada negara-negara lain. Namun, di balik keadaan itu tercatat sebanyak 32 juta orang atau seperenam dari jumlah penduduknya tergolong miskin.
Kemiskinan dapat dibedakan menjadi tiga pengertian: kemiskinan absolut, kemiskinan relatif dan kemiskinan kultural. Seseorang termasuk golongan miskin absolut apabila hasil pendapatannya berada di bawah garis kemiskinan, tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup minimum: pangan, sandang, kesehatan, papan, pendidikan. Seseorang yang tergolong miskin relatif sebenarnya telah hidup di atas garis kemiskinan namun masih berada di bawah kemampuan masyarakat sekitarnya. Sedang miskin kultural berkaitan erat dengan sikap seseorang atau sekelompok masyarakat yang tidak mau berusaha memperbaiki tingkat kehidupannya sekalipun ada usaha dari pihak lain yang membantunya.
  1. Indikator-indikator Kemiskinan
Untuk menuju solusi kemiskinan penting bagi kita untuk menelusuri secara detail indikator-indikator kemiskinan tersebut. Adapun indikator-indikator kemiskinan sebagaimana di kutip dari Badan Pusat Statistika, antara lain sebagi berikut:
1. Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (sandang, pangan dan papan).
2. Tidak adanya akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan, pendidikan, sanitasi, air bersih dan transportasi).
3. Tidak adanya jaminan masa depan (karena tiadanya investasi untuk pendidikan dan keluarga).
4. Kerentanan terhadap goncangan yang bersifat individual maupun massa.
5. Rendahnya kualitas sumber daya manusia dan terbatasnya sumber daya alam.
6. Kurangnya apresiasi dalam kegiatan sosial masyarakat.
7. Tidak adanya akses dalam lapangan kerja dan mata pencaharian yang berkesinambungan.
8. Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik maupun mental.
9. Ketidakmampuan dan ketidaktergantungan sosial (anak-anak terlantar, wanita korban kekerasan rumah tangga, janda miskin, kelompok marginal dan terpencil).
  1. Penyebab Kemiskinan
Di bawah ini beberapa penyebab kemiskinan menurut pendapat Karimah Kuraiyyim. Yang antara lain adalah:
a. Merosotnya standar perkembangan pendapatan per-kapita secara global.
Yang penting digarisbawahi di sini adalah bahwa standar pendapatan per-kapita bergerak seimbang dengan produktivitas yang ada pada suatu sistem. Jikalau produktivitas berangsur meningkat maka pendapatan per-kapita pun akan naik. Begitu pula sebaliknya, seandainya produktivitas menyusut maka pendapatan per-kapita akan turun beriringan.
Berikut beberapa faktor yang mempengaruhi kemerosotan standar perkembangan pendapatan per-kapita:
a) Naiknya standar perkembangan suatu daerah.
b) Politik ekonomi yang tidak sehat.
c) Faktor-faktor luar negeri, diantaranya: rusaknya syarat-syarat perdagangan, beban hutang, kurangnya bantuan luar negeri, dan perang.
b. Menurunnya etos kerja dan produktivitas masyarakat.
Terlihat jelas faktor ini sangat urgen dalam pengaruhnya terhadap kemiskinan. Oleh karena itu, untuk menaikkan etos kerja dan produktivitas masyarakat harus didukung dengan SDA dan SDM yang bagus, serta jaminan kesehatan dan pendidikan yang bisa dipertanggungjawabkan dengan maksimal
c. Biaya kehidupan yang tinggi.
Melonjak tingginya biaya kehidupan di suatu daerah adalah sebagai akibat dari tidak adanya keseimbangan pendapatan atau gaji masyarakat. Tentunya kemiskinan adalah konsekuensi logis dari realita di atas. Hal ini bisa disebabkan oleh karena kurangnya tenaga kerja ahli, lemahnya peranan wanita di depan publik dan banyaknya pengangguran.
d. Pembagian subsidi in come pemerintah yang kurang merata.
Hal ini selain menyulitkan akan terpenuhinya kebutuhan pokok dan jaminan keamanan untuk para warga miskin, juga secara tidak langsung mematikan sumber pemasukan warga. Bahkan di sisi lain rakyat miskin masih terbebani oleh pajak negara.
  1. Kebijakan dan Program Penuntasan Kemiskinan
Upaya penanggulangan kemiskinan Indonesia telah dilakukan dan menempatkan penanggulangan kemiskinan sebagai prioritas utama kebijakan pembangunan nasional. Kebijakan kemiskinan merupakan prioritas Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2004-2009 dan dijabarkan lebih rinci dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) setiap tahun serta digunakan sebagai acuan bagi kementrian, lembaga dan pemerintah daerah dalam pelaksanaan pembangunan tahunan.
Sebagai wujud gerakan bersama dalam mengatasi kemiskinan dan mencapai Tujuan pembangunan Milenium, Strategi Nasional Pembangunan Kemiskinan (SPNK) telah disusun melalui proses partisipatif dengan melibatkan seluruh stakeholders pembangunan di Indonesia. Selain itu, sekitar 60 % pemerintah kabupaten/ kota telah membentuk Komite penanggulangan Kemiskinan Daerah (KPKD) dan menyusun Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (SPKD) sebagai dasar arus utama penanggulangan kemiskinan di daerah dan mendorong gerakan sosial dalam mengatasi kemiskinan.
Adapun langkah jangka pendek yang diprioritaskan antara lain sebagai berikut:
a) Mengurangi kesenjangan antar daerah dengan; (i) penyediaan sarana-sarana irigasi, air bersih dan sanitasi dasar terutama daerah-daerah langka sumber air bersih. (ii) pembangunan jalan, jembatan, dan dermaga daerah-daerah tertinggal. (iii) redistribusi sumber dana kepada daerah-daerah yang memiliki pendapatan rendah dengan instrumen Dana Alokasi Khusus (DAK) .
b) Perluasan kesempatan kerja dan berusaha dilakukan melalui bantuan dana stimulan untuk modal usaha, pelatihan keterampilan kerja dan meningkatkan investasi dan revitalisasi industri.
c) Khusus untuk pemenuhan sarana hak dasar penduduk miskin diberikan pelayanan antara lain (i) pendidikan gratis sebagai penuntasan program belajar 9 tahun termasuk tunjangan bagi murid yang kurang mampu (ii) jaminan pemeliharaan kesehatan gratis bagi penduduk miskin di puskesmas dan rumah sakit kelas tiga.

Di bawah ini merupakan contoh dari upaya mengatasi kemiskinan di Indonesia.
Contoh dari upaya kemiskinan adalah di propinsi Jawa Barat tepatnya di Bandung dengan diadakannya Bandung Peduli yang dibentuk pada tanggal 23 – 25 Februari 1998. Bandung Peduli adalah gerakan kemanusiaan yang memfokuskan kegiatannya pada upaya menolong orang kelaparan, dan mengentaskan orang-orang yang berada di bawah garis kemiskinan. Dalam melakukan kegiatan, Bandung Peduli berpegang teguh pada wawasan kemanusiaan, tanpa mengindahkan perbedaan suku, ras, agama, kepercayaan, ataupun haluan politik.
Oleh karena sumbangan dari para dermawan tidak terlalu besar bila dibandingkan dengan permasalahan kelaparan dan kemiskinan yang dihadapi, maka Bandung Peduli melakukan targetting dengan sasaran bahwa orang yang dibantu tinggal di Kabupaten/ Kotamadya Bandung, dan mereka yang tergolong fakir. Golongan fakir yang dimaksud adalah orang yang miskin sekali dan paling miskin bila diukur dengan “Ekuivalen Nilai Tukar Beras”.

1. Kesimpulan
Berdasarkan latar belakang, perumusan masalah yang telah diuraikan di atas, dapat disimpulkan sebagai berikut:
Masalah dasar pengentasan kemiskinan bermula dari sikap pemaknaan kita terhadap kemiskinan. Kemiskinan adalah suatu hal yang alami dalam kehidupan. Dalam artian bahwa semakin meningkatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi maka kebutuhan pun akan semakin banyak. Pengentasan masalah kemiskinan ini bukan hanya kewajiban dari pemerintah, melainkan masyarakat pun harus menyadari bahwa penyakit sosial ini adalah tugas dan tanggung jawab bersama pemerintah dan masyarakat. Ketika terjalin kerja sama yang romantis baik dari pemerintah, nonpemerintah dan semua lini masyarakat. Dengan digalakkannya hal ini, tidak perlu sampai 2030 kemiskinan akan mencapai hasil yang seminimal mungkin.

2. Saran
Dalam menghadapi kemiskinan di zaman global diperlukan usaha-usaha yang lebih kreatif, inovatif, dan eksploratif. Selain itu, globalisasi membuka peluang untuk meningkatkan partisipasi masyarakat Indonesia yang unggul untuk lebih eksploratif. Di dalam menghadapi zaman globalisasi ke depan mau tidak mau dengan meningkatkan kualitas SDM dalam pengetahuan, wawasan, skill, mentalitas, dan moralitas yang standarnya adalah standar global.

DAFTAR PUSTAKA
Nugroho, Gunarso Dwi.2006. Modul Globalisasi. Banyumas. CV. Cahaya Pustaka
Santoso Slamet, dkk. 2005. Pendidikan Kewarganegaraan. Unsoed : Purwokerto.
Santoso, Djoko. 2007. Wawasan Kebangsaan. Yogyakarta. The Indonesian Army Press
Riyadi, Slamet dkk. 2006. Kewarganegaraan Untuk SMA/ MA. Banyumas. CV. Cahaya Pustaka.
www.pu.go.id/publik/p2kp/des/memahami99.html
www.geocities.com/rainforest/canopy/8087/miskin.html
http://fosmake.blogspot.com/20/07/08/kemiskinan-25.html
http://lasonearth.wordpress.com/makalah/makalah-kewarganegaraan-kemiskinan/

9 Maret 2012

TUGAS Bahasa Inggris 2 - Adverbial Clause

Definition and Types of Adverbial Clause
Definition of Adverbial Clause

Clause (the clause) that functions as an adverb, which describes a verb. Adverbial clause is usually classified based on the "meaning / intent" of the conjunction (conjunctions which preceded it).

Types of Adverbial Clause :

1.
Clause of Time

Clause which shows the time. Usually made ​​by using the conjunction (connecting word) such as after, before, no sooner, while, as, etc.
example:


Shut the door before you go out.
You may begin when(ever) you are ready.
While he was walking home, he saw an accident.

2.
Clause of Place

Clause that indicates the place. Usually made ​​by using the conjunction as where, nowhere, anywhere, wherever, etc.
example:

They sat down wherever they could find empty seats
The guard stood where he was positioned.
Where there is a will, there is a way.

3.
Clause of Contrast (or Concession)

Clause that indicates the existence of a conflict between two events or events that are related. Usually made ​​by using the conjunction (connecting word) such as although, though, even though, whereas, even if, in spite of, as the time, etc.
example:

As the time you were sleeping, we were working hard.
Mary wanted to stop, whereas I wanted to go on.
Although it is late, we'll stay a little longer.

4.
Clause of Manner

Clause which shows the way how a job is done or event occurs. Usually made ​​by using the conjunction (connecting word) such as, how, like, in that, etc.
example:

He did as I told him.
You may finish it how you like.
They may beat us again, like they did in 1978.

5.
Clause of Purpose and Result

Clause which shows the relationship intentions / objectives and outcomes. Usually made ​​by using conjunctions such as (in order) that, so that, in the hope that, to the end that, lest, in case, etc.
example:

They went to the movie early (in order) to find the best seats.
She bought a book so (that) she could learn English
He is saving his money so that he may take a long vacation.

6.
Clause of Cause and Effect

Clause indicating cause and effect relationships. There are some patterns to form this type of clause.
example:

Ryan ran so fast that he broke the previous speed record.
It was so cold yesterday that I didn't want to swim.
The soup tastes so good that everyone will ask for more.

http://apaan-nih-albasiir.blogspot.com/2011/02/pengertian-dan-jenis-adverbial-clause.html

5 Maret 2012

TUGAS Bahasa Inggris 2 Drugs


DRUGS

-         Cocaine
Cocaine is a drug made from the leaves of the coca plant. It is like white crystal powder. It can be snarted or mixed with water and injected. The effects of using cocaine apper right after a single use. It can increase the energy, heart beat, blood pressure, but decrease appetite. It can lead to medical complications such as heart-attacks, respiratory problema, stroke and stomach problem.

-         Ecstasy
Ecstasy is a synthetic drug. Ecstasy usually comes in the form of pills. It is usually swallowed. Users sometimes take ecstasy for extra power and for mood enhancement. During and some weeks after taking ecstasy, users will have psychological difficulties, such as depression, sleep problems and physical problem, such as a dry mouth, muschle pain, blurred vision, faintness and cold or sweating.

-         Amphetamines
An amphetamine is a drug that affects the brain. The users take in tablet or pill forms. The users take it by inhaling, injecting, or swallowing it. It can cause hallucinations and the users can also become very active. Using a large dose of amphetamines may cause fever and sweating, a dry mouth, headache, paleness, blurred vision, dizziness, irregular heart beat, high blood pressure, collapse or even death.

-         Heroin
Heroin is made from opium flowers. It is in the form of white to dark brown powder. Heroin can be used in many ways. The users usually inject, smoke it in a pipe, mix it with a cigarette, or snort it as a powder. Heroin block emotional and physical pain. The user will fee’high’, warm, heavy and sleppy. Breathing become very slow, the body temperature drops and the heart beat becomes irregular. Using a ;arge dose of heroin can kill the user.

TUGAS Bahasa Inggris 2 Most Dangerous Animals

      1.)    Snake               :   50.000-100.000 people die every year from snake bites.
2.)    Shark               :   shark attack about 100 people per year ; about 25 attacks result
                                 in death.
3.) Mosquitoes       :   mosquitoes transmit malaria, which kills between one and three
                                 million people every year.
4.) Tiger                 :   In the sunderbans regions of India, 521 people were killed by
                                 tigers between 1975 and mid-1989.
5.) Crocodiles        :   Saltwater crocodiles and Nile crocodilrs kill hundreds of people
                                 every year.
6.) Spider               :   Over a 217-year period in USA, there were 1.291 recorded black
                                 widow spider bites. Fifty-five of the victims died.
7.) Bee                   :   About one person in 200 is allergic to bee and wasp venom. In
                                  the USA,  between 50 and 100 people die every year from bee
                                  and wasp stings.

TUGAS Bahasa Inggris 2

Introduce My Self

Hai, my name is Nindia Rianasari. You can call me Nindi. I was born on June 21, 1993. I am the second of three brothers. My hobby is dancing, travelling, and watching movies. My home address on the street 9 no 6-7 Kranggan-Permai. My religion is Islam. I aspire to be a bank employee. I have family who are still incomplete. I love them. My father and my mother is my greatest passion. I have one brother named Rian and a younger sister named Nadia. I really love them. I feel a deep affection in my house. My house is my palace. I have a boyfriend, his name is Akbar. And I often call ‘beby’. Our relationship has been running two years and I hope to live together forever. I want to be a successful woman so happy I could those closest. That introduction of me and thank you.