Jakarta merupakan ibukota negara Republik Indonesia yang menjadi pusat dan kiblat dari semua daerah yang ada di dalamnya. Jakarta adalah kota yang paling sukses dan makmur dari kota-kota lainnya. Di balik kesuksesannya itu ternyata Jakarta memiliki segudang permasalahan yang menanti untuk diselesaikan.
Salah satu dari sekian banyak permasalahan itu terdapat masalah lingkungan. Lingkungan Jakarta kini sudah tidak asri dan nyaman untuk ditinggali. Udara Kota DKI Jakarta adalah udara yang termasuk terburuk di dunia yang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan bagi para penduduknya. Lihat saja langit Jakarta yang semakin lama semakin kelam oleh Kabut Haze / Polusi yang dihasilkan dari aktifitas manusia yang tinggal di dalamnya.
Kabut udara yang menyelimuti kota Jakarta di pagi, siang, sore dan malam hari bukanlah kabut yang mengandung udara sejuk yang menyegarkan, namun merupakan kepulan kabut asap racun yang siap mengantar anda menuju rumah sakit dalam tempo cepat ataupun lambat. Kabut tersebut tentu saja tidak terjadi dengan sendirinya. Haze Polution tersebut diciptakan oleh manusia yang ada di sekitarnya baik disadari maupun tidak disadari.
Berikut ini adalah beberapa penyebab terjadi polusi di Jakarta beserta sedikit solusi untuk mengatasinya :
1. Asap Kendaraan Bermotor
Setiap harinya Kota DKI Jakarta melahirkan kendaraan bermotor baru yang tentu saja menambah volume gas buangan emisi kendaraan bermotor yang beracun serta berbahaya untuk dihirup oleh makhluk hidup pada umumnya. Untuk mengatasinya diperlukan pembatasan jumlah kendaraan bermotor secara adil untuk semua lapisan masyarakat, mewajibkan produsen mobil baru hanya menjual kendaraan bermotor berbahan bakar ramah lingkungan, mengganti kendaraan umum dengan yang ramah lingkungan, memperbanyak busway berbahan bakar bbg, menilang kendaraan bermotor yang mengeluarkan emisi berlebih serta menerapkan program bepergian dengan kendaraan umum atau sepeda.
2. Asap Emisi Gas Buangan Pabrik
Asap buangan pabrik yang nakal dapat mengandung racun yang berbahaya bagi manusia di sekitarnya. Asap pabrik dapat menyebar mengikuti arah angin sehingga sangat mungkin untuk jatuh dan terhirup oleh orang-orang yang berada di lingkungan perumahan sekitar pabrik. Oleh sebab itu pemerintah harus dengan secara ketat mengawasi hasil gas buangan setiap pabrik yang ada atau merelokasi pabrik ke daerah atau area khusus pabrik.
3. Pembakaran Sampah
Jakarta menghasilkan banyak sampah perhari yang harus dibuang ke suatu tempat yang jauh. Terkadang untuk menyusutkan kuantitas sampah yang ada, orang-orang yang tidak bertanggung-jawab melakukan bakar sampah yang menghasilkan asap yang meyesakkan dada dengan kepulan asap percampuran partikel-partikel racun. Di samping itu kegiatan bakar samaph beresiko untuk membesar dan turut menghanguskan bangunan yang aa di sekelilingknya. Untuk menyelesaikan permasalah ini harus disosialisasikan larangan pembakaran sampah kepada masyarakat dengan sanksi yang jelas dan membuat jera.
4. Gas Buangan Perusak Ozon
Sadarkah kita bahwa ternyata produk-produk yang kita pakai setiap hari ternyata mengandung zat yang merusak ozon? Banyak produk seperti parfum semprot, hair spray, ac, kulkas, mengandung bahan chlorofluorocarbon atau disingkat CFC (bukan California Fried Chicken). Apabila anda menggunakan botol semprot dengan bahan propellant aerosol dan lain sebagainya yang merusak lapisan ozon / o3 maka tolaklah dan jangan dibeli atau digunakan lagi. Pemerintah harus sigap dalam melarang produsen barang-barang untuk menggunakan dan menghasilkan produk yang beresiko tinggi dapat merusak ozon agar sinar ultra violet tidak dapat masuk secara langsung ke Indonesia.
Demikianlah opini saya untuk membantu Jakarta bebas dari polusi udara yang parah agar kita semua dapat hidup sehat tanpa udara yang mengandung racun berbahaya.
5. Asap Rokok
Didukung
bukti yang kuat dari dunia sains dan kedokteran, mereka beralasan bahwa rokok
adalah candu, asap rokok sangat membahayakan kesehatan (penyebab kanker) dan
rakyat AS banyak yang meninggal gara-gara merokok. Biaya yang dikeluarkan oleh
pemerintah negara bagian untuk menangani para pasien kanker akibat merokok
sangat besar. Dengan alasan inilah mereka menuntut ganti rugi yang tidak
sedikit. Karena ingin menghindari proses hukum yang lama dan berbelit-belit dan
juga karena industri rokok ini takut jika terbukti bersalah di pengadilan
mereka dipaksa membayar ganti rugi yang sangat besar jumlahnya, akhirnya mereka
mengalah dan bersedia berdamai dengan memberikan settlement berupa uang ke
masing-masing negara bagian yang mengajukan tuntutan.
Hal-hal
untuk mengurangi polusi :
- Mengurangi jumlah mobil lalu lalang. Misalnya dengan jalan kaki, naik sepeda, kendaraan umum, atau naik satu kendaraan pribadi bersama teman-teman (car pooling).
- Selalu merawat mobil dengan seksama agar tidak boros bahan bakar dan asapnya tidak mengotori udara.
- Meminimalkan pemakaian AC. Pilihlah AC non-CFC dan hemat energi.
- Mematuhi batas kecepatan dan jangan membawa beban terlalu berat di mobil agar pemakaian bensin lebih efektif.
- Meminimalkan penggunaan bahan kimia.
- Membeli bensin yang bebas timbal (unleaded fuel).
- Memilih produk yang ramah lingkungan. Misalnya parfum non-CFC.
- Memakai plastik berulang kali. Sampah plastik sulit diurai dan kalau dibakar menimbulkan zat beracun.
- Tidak merokok.
- Memilah antara sampah basah dan sampah kering dan menyediakan tempat untuk keduanya.
- Memfotokopi secara bolak-balik atau memakai kertas yang sisinya masih kosong. Menghemat kertas berarti mengurangi penggundulan hutan. Bumi yang hijau dapat menyerap polusi lingkungan lebih baik.
- Menggunakan lampu dengan kapasitas yang tepat.
- Bila kita menggunakan kamar kecil, jangan lupa mematikan air setelah kita pakai. Ingat, semakin banyak air terbuang percuma berarti kita turut memboroskan sumber daya alam.
- Menghiasi rumah dan lingkungan dengan tanaman asli.
- Kalau toilet menggunakan pengharum ruangan, pilih yang tidak mengandung aerosol.
- Jangan membuang sampah sembarangan, terutama di sungai, selokan dan laut.
- Menggunakan lebih banyak barang-barang yang terbuat dari kaca/keramik, bukan plastik atau styrofoam.
- Sebisa mungkin menghindari menggunakan barang/produk dengan kemasan kecil (sachet) karena akan menambah jumlah sampah.
- Membiasakan menggosok gigi dengan menggunakan gelas, bukan menyalakan keran terus-menerus. Jangan sia-siakan air bersih.
- Sebisa mungkin menggunakan lap atau sapu tangan untuk menggantikan tisu yang terbuat dari kertas.
- Mengurangi belanja yang tidak perlu agar tidak menimbulkan sampah di kemudian hari.
Sumber :